Blog

Well, I had a Bad Day

It's facebook, not feacesbook !!!

Mengenai Saya

Foto saya
Orang mirip ama monyet²an sawah ini dilahirkan pada 13 Maret 1993 dibarengin ama sapi² dan domba² yang beterbangan, pohon² kecabut dari tanah dan ikut beterbangan, bangunan² hancur berantakan, dan paling parah…WC umum beserta isinya beterbangan ke mana²…sungguh menjijikkan...ehm... mengerikan. Bukan, ini bukan kiamat…ini adalah “’93 Superstorm”, ato nama laennya “The Storm of Century”,”No-Name Hurricane”,”White Hurricane”, dan ”The (Great) Blizzard of 1993”. Yeah, hari kelahirannya bersamaan dengan munculnya badai dahsyat yang ngehancurin Pantai Timur Amerika Utara…IRONIS, SADIS, TRAGIS Anyway... Meskipun wajahnya “kebetulan” sering nongol di “Animal Planet”, makhluk aneh satu ini manusia, bukan monyet. Oke-oke emang mirip-Nicholas Saputra-dikit yang artinya mirip-monyet-banyak, dan karena dia lebih mirip monyet daripada manusia, jadi menurut prinsip wujud ideal, dia itu “monyet”. Yah, tapi mendinglah, mirip monyet, artinya dia manusia. Daripada mirip manusia, cuman mirip doank, berarti bukan manusia well, that's a little bout him

Statistik

Blog Yang Biasa Gue Kunjungin

Kamis, Juni 03, 2010

Postingan Ngga’ Jelas di Malem Jum’at

Hello folks, here I'm again …

Sekarang malem Jum'at dan gue tiba-tiba pengen nulis …

Well, gue baru saja selesai baca "Marmut Merah Jambu"nya Raditya Dika, dan tiba-tiba gue ngerasa langsung bertransformasi jadi cowok melankolis…meskipun sebenernya gue yang lagi melankolis ngga' beda jauh ama gue yang lagi jadi bencis yg biasa nongkrong di pasar, huhu …

Dan menurut gue, buku barunya bang dikung kali ini, simply…is a bittersweet comedy of love. Baca buku ini berasa baca hampir satu buku "chapter 'Di Balik Jendela'", chapter favorit gue di Cinta Brontosaurus. Baca buku ini bikin gue ngerasa simpati, simpati sama bang dikung, sama orang-orang di luar sana yang coba mengerti tentang cinta-cinta'an ini, dan…simpati sama diri gua sendiri tentunya, yang ternyata lebih parah dari mereka semua.

Lepas dari itu semua …

Sejujurnya, gue baru saja selesai genjrang-genjreng ngga' jelas di atas genteng, same as each time¸ngeliatin langit, ngeliatin bintang, sambil nyanyi-nyanyi ngga' jelas, ditemenin suara petikan gitar kesayangan gue (yang sedikit teraniaya). Yap, orang yang udah kenal gue, atau paling ngga' secara tragis nge'follow twitter gue, pasti tau kebiasaan aneh gue ini. Dan orang-orang ini, orang-orang yg kenal ke'autis'an gue sekaligus tau bahwa gue ikutan olimpiade komputer, biasanya bakal tanya .."Kenapa komputer, kenapa ngga' astronomi aja??" Yak, pertanyaan itu …!!

Dan pertanyaan itu sebenarnya uda terlontar beberapa tahun yang lalu pas gue ikut olimpiade fisika (yah, dan gue emang udah mengkhianatin fisika sekarang). Ini semua tentang kakek gue, kakek gue…sebagai, yang biasa disebut orang-orang dengan panggilan 'Kiai', ternyata emang punya ilmu yang cukup mengesankan di bidang astronomi. Seperti, kiai-kiai senior di jaman kakek waktu itu, kakek gue biasa ikut ekspedisi buat ngeliat hilal. Suatu waktu kakek pernah ngobrol-ngobrol dikit ama gue tentang hal-hal kaya' gini. Gue, yang dari kecil emang suka liatin langit, langsung tertarik…sampe… dengan itung-itungan yg, sumpah bikin gue pengen muntah, biasanya kakek bakal jelasin panjang lebar, dan berakhir ngeliat cucunya yg udah ketiduran. (Cucu durhaka, hehe…)


 

Entah kenapa, gue ngga' terlalu tertarik sama perhitungan-perhitungan astronomika. Buat gue, yg terbiasa menikmati langit dengan cara gue sendiri, it's just not me to take too much effort just to enjoy the nite sky. Gue suka ngasih nama yg lucu-lucu buat rasi-rasi bintang yang gue liat, Ursa Mayor – Teddy Bear, Leo – The Big Cat, Orion – The Old Hunter and his loyal friend Canis Mayor – The Woffy Doggy, dan lain sebagainya. Iya, emang banci banget, but…that's how I love the nite sky.

Mungkin, gue terlalu mencintai langit malem, it's a simple love, begitu simpelnya sampe gue ngga' mau rasa cinta gue ini harus 'direpotkan' sama perhitungan-perhitungan ngga' asik yg bikin capek. Dan cinta gue ke langit malem ini, sama seperti bagaimana gue mencintai seseorang, simple.


 

Hmmm …

Udah deh, mau nonton "Masih Dunia Lain" dulu…

See yaa Folks …

Tidak ada komentar: